Pengajian rutin adalah kegiatan yang sangat penting dalam menjaga keilmuan dan keimanan umat Islam, terutama di lingkungan masjid. Salah satu pengajian yang banyak diminati di kawasan Masjid Nurul Hidayah adalah pengajian yang disampaikan oleh Ustadz H. Khusnul Luthfi. Pengajian ini dilaksanakan setiap Ahad pertama ba’da Maghrib, dengan materi utama dari Kitab Sulam Taufiq, sebuah kitab fiqh klasik yang berperan sebagai panduan beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Ustadz H. Khusnul Luthfi
Ustadz H. Khusnul Luthfi dikenal luas sebagai seorang ustadz yang memiliki wawasan mendalam dalam bidang fiqh dan tasawuf. Berasal dari kalangan yang memiliki latar belakang pesantren, beliau membawa tradisi ilmu yang kuat dan penyampaian yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Sosoknya yang ramah dan cara penyampaian materi yang komunikatif membuat banyak jamaah merasa nyaman dan terinspirasi untuk belajar lebih dalam mengenai agama.
Selain mengajarkan teori, Ustadz Khusnul juga dikenal dengan pendekatan aplikatifnya dalam menyampaikan materi pengajian. Dalam kajian fiqh, beliau seringkali memberikan contoh-contoh konkret yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, saat membahas topik bersuci, beliau menjelaskan cara berwudhu dan mandi besar dengan rinci serta menjawab pertanyaan-pertanyaan jamaah mengenai hal-hal yang sering dihadapi dalam praktek beragama.
Kitab Sulam Taufiq: Panduan Praktis dalam Fiqh Syafi’i
Kitab Sulam Taufiq adalah salah satu karya terkenal dalam literatur fiqh yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi. Kitab ini dikenal sebagai panduan ringkas namun padat yang sangat bermanfaat bagi umat Islam yang ingin memahami fiqh dalam madzhab Syafi’i. Di dalamnya, terdapat penjelasan-penjelasan dasar mengenai bersuci (thaharah), shalat, puasa, zakat, hingga adab-adab dalam muamalah atau hubungan sosial.
Kitab ini disusun dengan bahasa yang sederhana, menjadikannya sangat cocok untuk diajarkan di kalangan masyarakat umum. Setiap bab disusun dengan struktur yang jelas sehingga jamaah dapat mengikuti dan memahami materi dengan mudah. Ustadz Khusnul Luthfi selalu memulai pengajian dengan menjelaskan latar belakang penulisan kitab ini dan pentingnya mempelajari fiqh secara mendalam, terutama bagi umat Islam yang ingin menjalankan agama dengan baik.
Pengajian Ahad Pertama: Struktur dan Pembahasan
Pengajian yang berlangsung setiap Ahad pertama ba’da Maghrib ini biasanya diawali dengan shalat Maghrib berjamaah di Masjid Nurul Hidayah. Setelah itu, Ustadz Khusnul Luthfi akan memberikan tausiyah singkat sebelum masuk ke dalam materi inti dari Kitab Sulam Taufiq.
1. Pembukaan: Menyegarkan Niat dan Motivasi Berilmu
Pada awal pengajian, Ustadz Khusnul Luthfi sering menekankan pentingnya niat yang lurus dalam menuntut ilmu. Beliau mengingatkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat mulia dan memiliki tempat khusus dalam Islam. Beliau mengutip beberapa hadis yang membahas keutamaan orang yang belajar dan mengamalkan ilmunya, serta bagaimana ilmu itu akan menjadi cahaya bagi kehidupannya.
2. Pendahuluan Kitab Sulam Taufiq: Mengenal Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi
Untuk memulai kajian, Ustadz Khusnul mengajak jamaah untuk memahami latar belakang penulis kitab, yaitu Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi. Beliau menjelaskan bahwa Syekh Muhammad adalah seorang ulama besar yang memiliki pemahaman mendalam dalam madzhab Syafi’i. Dengan pemahaman ini, jamaah diajak untuk lebih menghargai dan menghayati setiap penjelasan yang tertulis dalam kitab.
3. Bab Thaharah: Bersuci dari Hadas dan Najis
Pembahasan pertama yang sering dibahas adalah bab thaharah atau bersuci. Thaharah adalah bab penting yang menjadi dasar sahnya ibadah seorang Muslim. Ustadz Khusnul menjelaskan cara-cara bersuci yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, serta menjawab berbagai pertanyaan jamaah terkait kondisi-kondisi khusus, seperti bagaimana bersuci ketika air terbatas atau saat dalam perjalanan.
Dalam pembahasan ini, Ustadz Khusnul menekankan bahwa bersuci bukan hanya sekadar membersihkan fisik, tetapi juga merupakan simbol dari kebersihan hati dan jiwa. Beliau mengingatkan bahwa seseorang yang menjaga thaharahnya dengan baik akan lebih mudah untuk khusyuk dalam ibadah.
4. Bab Shalat: Menjaga Ibadah yang Menjadi Tiang Agama
Setelah pembahasan tentang bersuci, materi dilanjutkan ke bab shalat, yang merupakan tiang agama dan wajib dilakukan setiap hari. Dalam bab ini, Ustadz Khusnul Luthfi menjelaskan tata cara shalat yang benar mulai dari niat, takbiratul ihram, bacaan-bacaan yang diwajibkan, hingga syarat-syarat sahnya shalat.
Ustadz Khusnul sering mengingatkan pentingnya mengerjakan shalat dengan penuh khusyuk dan menjaga rukun-rukun serta sunnah-sunnah shalat. Beliau menekankan bahwa shalat bukan hanya gerakan fisik, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan.
5. Bab Puasa: Menahan Diri dan Membersihkan Jiwa
Pembahasan berikutnya adalah mengenai puasa. Di sini, Ustadz Khusnul memberikan penjelasan tentang puasa wajib, puasa sunnah, dan berbagai kondisi yang memperbolehkan seseorang untuk tidak berpuasa. Puasa adalah ibadah yang menuntut kedisiplinan dan pengendalian diri. Dalam pengajian ini, beliau juga menjelaskan hikmah dan manfaat puasa, serta bagaimana puasa dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang.
6. Bab Zakat: Membersihkan Harta dan Menebar Kebaikan
Bab zakat adalah salah satu bab penting dalam Kitab Sulam Taufiq yang diajarkan oleh Ustadz Khusnul Luthfi. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipahami oleh setiap Muslim yang mampu. Dalam bab ini, beliau menjelaskan jenis-jenis zakat, syarat wajib zakat, cara menghitung zakat, serta siapa saja yang berhak menerima zakat.
Ustadz Khusnul mengingatkan bahwa zakat adalah bentuk kepedulian sosial dan cara untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain. Zakat juga merupakan sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan dan menebar kebaikan di tengah-tengah masyarakat.
7. Fiqh Muamalah dan Akhlak
Bagian terakhir dari pengajian ini sering kali membahas tentang muamalah atau hubungan sosial serta akhlak. Dalam bab ini, Ustadz Khusnul menjelaskan bagaimana Islam mengatur hubungan antarmanusia, baik dalam hal bisnis, adab bertetangga, maupun interaksi sosial lainnya.
Pembahasan mengenai akhlak juga menjadi topik yang sangat diminati. Ustadz Khusnul sering menekankan pentingnya berakhlak mulia dan menjaga etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Menurut beliau, akhlak yang baik adalah cerminan dari pemahaman agama yang mendalam, dan akhlak yang baik akan menjadikan seseorang dicintai oleh Allah dan manusia.
Manfaat Pengajian Kitab Sulam Taufiq
Pengajian rutin ini memiliki manfaat besar bagi jamaah. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan antara lain:
- Memahami Ajaran Islam Secara Utuh: Jamaah dapat memahami ajaran Islam dengan lebih mendalam dan utuh. Kitab Sulam Taufiq memberikan panduan praktis yang sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Meningkatkan Kualitas Ibadah: Melalui pengajian ini, jamaah mendapatkan penjelasan mengenai tata cara ibadah yang benar, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka.
- Meningkatkan Rasa Solidaritas dan Kebersamaan: Pengajian rutin juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan jamaah Masjid Nurul Hidayah. Jamaah dapat saling mengenal, berbagi ilmu, dan memperkuat hubungan persaudaraan.
- Menjaga Konsistensi dalam Belajar Agama: Dengan adanya jadwal pengajian yang rutin, jamaah terdorong untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agama.
Kesimpulan
Pengajian Ahad pertama ba’da Maghrib di Masjid Nurul Hidayah bersama Ustadz H. Khusnul Luthfi merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Melalui kajian Kitab Sulam Taufiq, jamaah diajak untuk memahami fiqh dan