Panitia Idul Adha Masjid Nurul Hidayah Siap Terima dan Salurkan Hewan Qurban Tahun 1446 H Masjid Nurul Hidayah – RT 40Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H yang penuh makna, Panitia Qurban Masjid Nurul Hidayah telah resmi mengumumkan kesiapan mereka untuk menerima dan menyalurkan hewan qurban dari jamaah dan masyarakat sekitar. Hal ini disampaikan dalam hasil rapat panitia yang dilaksanakan pada akhir pekan lalu. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, rapat dibuka oleh Ketua Panitia Qurban Masjid Nurul Hidayah yang menyampaikan bahwa kegiatan qurban tahun ini diharapkan dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga. Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia kembali membuka dua jenis qurban yaitu kambing untuk perorangan dan sapi secara patungan. Skema Qurban dan Biaya Dalam rapat disepakati bahwa biaya qurban tahun ini adalah sebagai berikut: Dana tersebut sudah mencakup biaya hewan serta operasional penyembelihan dan distribusi daging qurban kepada yang berhak. Untuk memudahkan pelaksanaan, panitia juga menunjuk dua bendahara yang bertugas menerima dan mencatat dana qurban: Warga yang ingin berpartisipasi dapat menyerahkan dana secara langsung kepada bendahara atau melalui transfer ke nomor rekening yang tertera. Daftar Peserta Patungan Sapi Pertama Hingga saat ini, panitia telah mencatat satu kelompok peserta patungan sapi yang hampir lengkap. Berikut nama-nama yang sudah mendaftar dalam daftar patungan sapi pertama: Panitia masih membuka kesempatan bagi warga yang ingin melengkapi kuota 7 orang per kelompok sapi. Partisipasi aktif dari warga sangat diharapkan agar distribusi qurban dapat berjalan dengan maksimal dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Amanah dan Transparansi Panitia Qurban Masjid Nurul Hidayah menegaskan komitmen mereka untuk melaksanakan proses qurban secara transparan, amanah, dan sesuai dengan syariat Islam. Seluruh proses mulai dari pembelian hewan, penyembelihan, hingga distribusi daging akan dilakukan di bawah pengawasan langsung panitia dan tokoh masyarakat. Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ibadah yang bernilai besar di sisi Allah, tetapi juga momen kebersamaan untuk membantu sesama. Ia juga mengingatkan agar seluruh warga yang ingin berqurban segera mendaftarkan diri agar proses perencanaan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu. Penutup Dengan niat yang tulus dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, panitia berharap pelaksanaan qurban tahun ini berjalan lancar dan penuh berkah. “Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rezeki yang barokah untuk kita semua,” ujar salah satu pengurus dalam penutupan rapat. “Aamiin.” Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Author: iskandardotardian@gmail.com
Masjid Nurul Hidayah Taman Sidorejo Menyelenggarakan Sholat Ied 1446 H dengan Khidmat dan Kebersamaan
Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, Masjid Nurul Hidayah yang terletak di tengah-tengah lingkungan Perumahan Taman Sidorejo telah sukses menyelenggarakan Sholat Idul Fitri 1446 Hijriah pada pagi hari yang cerah, Rabu, 1 Syawal 1446 H. Momen penuh berkah ini disambut antusias oleh warga sekitar yang sejak pagi sudah memadati halaman masjid dengan wajah cerah dan hati penuh sukacita. Pelaksanaan sholat ied dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung dengan tertib serta penuh kekhusyukan. Bertindak sebagai imam dan sekaligus penceramah dalam kesempatan kali ini adalah Bapak Ustadz Luqman Hakim, seorang da’i muda yang dikenal dengan ceramahnya yang menyentuh hati dan sarat makna. Dalam khutbahnya, Ustadz Luqman menyampaikan pesan-pesan penting tentang makna kemenangan setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa. Beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus menjaga semangat ibadah, mempererat ukhuwah islamiyah, serta menjadikan momen Idul Fitri sebagai ajang saling memaafkan dan memperbarui niat dalam kehidupan sehari-hari. “Idul Fitri bukan hanya tentang pakaian baru atau makanan enak, tapi tentang hati yang kembali suci, niat yang kembali lurus, dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar beliau dalam khutbah yang menginspirasi banyak jamaah. Setelah pelaksanaan sholat dan khutbah selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh pengurus masjid. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan dalam membangun masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat. Para pengurus masjid yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan — mulai dari kegiatan Ramadan, pengelolaan zakat fitrah, hingga persiapan Idul Fitri — tampak bersemangat dan bahagia. Dengan latar belakang masjid yang megah dan jamaah yang mulai bersalaman saling bermaaf-maafan, sesi foto ini menjadi penutup manis dari rangkaian kegiatan Idul Fitri di Masjid Nurul Hidayah. Tak lupa, panitia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga Perumahan Taman Sidorejo yang telah mendukung penuh semua rangkaian kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Semoga kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi ladang amal yang tak putus bagi kita semua. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim. Mohon maaf lahir dan batin.
Penyerahan Zakat Fitrah Tepat Sasaran di Luar Lingkungan Perumahan Taman Sidorejo
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim yang mampu untuk diberikan pada bulan Ramadan. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan diri dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Biasanya, zakat fitrah disalurkan kepada warga sekitar, namun penyalurannya haruslah tepat sasaran, agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi mereka yang berhak menerimanya. Pada tahun ini, kegiatan penyerahan zakat fitrah dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda di lingkungan Perumahan Taman Sidorejo. Sebagian besar masyarakat mungkin sudah terbiasa dengan penyaluran zakat fitrah di dalam lingkungan perumahan mereka, namun kali ini, penyaluran zakat fitrah diarahkan juga kepada masyarakat di luar lingkungan tersebut yang juga membutuhkan bantuan, seperti petugas penyebrangan jalan dan pengambil sampah kawasan perumahan. Meningkatkan Kepedulian Sosial kepada Pekerja Keras Pekerja keras seperti bapak penyebrangan jalan dan pengambil sampah sering kali dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di suatu lingkungan. Mereka bekerja keras untuk memastikan kenyamanan dan kebersihan lingkungan, namun sering kali kontribusi mereka tidak terlihat oleh banyak orang. Masyarakat lebih sering memberikan perhatian pada kelompok yang lebih dikenal atau terorganisir, seperti keluarga atau tetangga dekat. Padahal, mereka yang bekerja di luar lingkungan perumahan, sering kali tidak memiliki akses langsung kepada bantuan sosial atau zakat fitrah. Penyerahan zakat fitrah kepada kelompok ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung dan meningkatkan rasa kepedulian sosial di antara warga. Bapak penyebrangan jalan yang setiap hari melayani masyarakat untuk menyeberang dengan aman, serta pengambil sampah yang menjaga kebersihan lingkungan, keduanya merupakan pekerja keras yang juga berhak mendapatkan perhatian. Mengutamakan Prinsip Keadilan dalam Penyaluran Zakat Salah satu prinsip penting dalam penyaluran zakat fitrah adalah keadilan. Zakat seharusnya disalurkan tidak hanya kepada keluarga atau orang yang sudah dikenal dekat, tetapi juga kepada mereka yang membutuhkan, di luar batas lingkungan perumahan. Banyak pihak yang mungkin tidak terjangkau oleh bantuan langsung dari organisasi atau instansi yang menyalurkan zakat fitrah. Oleh karena itu, dengan memperluas jangkauan penerima zakat, penyaluran zakat menjadi lebih merata dan dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan. Penyaluran zakat kepada bapak penyebrangan jalan dan pengambil sampah ini juga mencerminkan pemahaman yang lebih luas tentang siapa saja yang berhak menerima zakat. Mereka yang bekerja keras, meskipun mungkin tidak memiliki penghasilan tetap yang besar, tetap berhak mendapatkan dukungan dari umat Muslim yang mampu. Zakat fitrah tidak hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang terabaikan. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Berzakat Melalui penyerahan zakat fitrah kepada penerima yang tidak biasa ini, masyarakat juga diharapkan semakin menyadari pentingnya zakat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sekaligus meringankan beban sesama. Dengan memperluas cakupan penerima zakat, masyarakat dapat melihat langsung dampak positif yang diberikan, dan hal ini dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menyalurkan zakat mereka dengan cara yang lebih tepat sasaran. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk berkolaborasi dalam membangun lingkungan yang lebih peduli dan saling mendukung. Saat masyarakat saling berbagi dan peduli terhadap orang-orang di sekitar mereka, baik yang dikenal maupun tidak, maka terciptalah rasa kebersamaan yang kuat. Kesimpulan Penyerahan zakat fitrah kepada penerima di luar lingkungan Perumahan Taman Sidorejo, seperti bapak penyebrangan jalan dan pengambil sampah, merupakan langkah positif dalam memastikan bahwa zakat sampai kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi penerima, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyalurkan zakat secara tepat sasaran. Dengan memperluas jangkauan penerima zakat, diharapkan zakat fitrah dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan rasa solidaritas di antara umat Muslim.
Acara Penutupan Qhotmil Quran Ramadhan 2025 di Masjid Nurul Hidayah: Momen Penuh Antusiasme dan Harapan
Masjid Nurul Hidayah menjadi saksi atas semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh anak-anak dalam acara penutupan Qhotmil Quran Ramadhan 2025. Qhotmil Quran, yang berarti khatam Al-Qur’an, merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh masjid ini setiap bulan suci Ramadhan. Acara ini bertujuan untuk memotivasi para peserta, terutama anak-anak, dalam mencintai Al-Qur’an serta meningkatkan kecintaan mereka terhadap ibadah selama bulan Ramadhan. Penutupan acara yang berlangsung khidmat dan penuh kebahagiaan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang telah berjalan selama sebulan penuh. Sejak awal Ramadhan, anak-anak di Masjid Nurul Hidayah tampak begitu bersemangat mengikuti program ini. Mereka dengan tekun mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an, dan melalui bimbingan para ustaz dan ustazah, mereka berhasil menyelesaikan hafalan dan pembacaan Al-Qur’an dengan baik. Setiap malam, anak-anak berkumpul untuk mengikuti pelajaran dan melaksanakan ujian hafalan yang menjadi bagian dari rangkaian Qhotmil Quran ini. Suasana masjid pun semakin hidup dengan suara merdu mereka yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Antusiasme anak-anak terlihat jelas ketika acara penutupan digelar. Meskipun cuaca terik, mereka tetap hadir dengan penuh semangat, mengenakan pakaian terbaik mereka. Wajah ceria tampak di setiap sudut masjid, memperlihatkan kebanggaan mereka karena telah menyelesaikan Qhotmil Quran dengan baik. Kegiatan ini juga dihadiri oleh orang tua mereka, yang turut bangga melihat pencapaian anak-anak mereka. Tak hanya itu, acara penutupan ini juga diisi dengan doa bersama dan tausiyah yang mengingatkan kembali tentang pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu momen yang sangat dinantikan adalah pembagian hadiah. Tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kerja keras anak-anak selama Ramadhan, hadiah-hadiah tersebut juga bertujuan untuk semakin memotivasi mereka untuk terus mencintai dan mempelajari Al-Qur’an. Hadiah yang diberikan sangat beragam, mulai dari peralatan ibadah, buku-buku agama, hingga hadiah spesial seperti uang saku dan gadget edukasi. Semua hadiah ini diberikan dengan penuh harapan agar anak-anak merasa dihargai dan semakin semangat untuk terus belajar. Acara ini juga dipenuhi dengan harapan besar dari seluruh jamaah, terutama para orang tua. Mereka berharap agar usaha yang telah dilakukan anak-anak ini dapat mendekatkan mereka kepada Allah dan memperoleh keberkahan, termasuk salah satunya mendapatkan Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul Qadr merupakan malam yang sangat dinanti oleh umat Muslim, dan pada bulan Ramadhan, kesempatan untuk mendapatkan malam tersebut sangat besar. Semoga dengan kegiatan ini, selain menjadi sarana pendidikan agama, anak-anak juga dapat memperoleh rahmat dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT. Dengan berakhirnya acara penutupan Qhotmil Quran ini, para peserta pun diingatkan untuk tetap menjaga semangat dalam menghafal dan membaca Al-Qur’an, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun. Harapan besar pun disampaikan agar generasi muda ini dapat menjadi penerus yang tidak hanya cerdas secara duniawi, tetapi juga kaya dengan ilmu agama dan memiliki akhlak yang mulia. Melalui kegiatan ini, Masjid Nurul Hidayah berharap bahwa Ramadhan kali ini dapat menjadi momentum bagi setiap orang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, mengisi waktu dengan kebaikan, dan menggapai berkah Lailatul Qadr. Semoga setiap usaha yang dilakukan selama bulan suci ini dapat diterima oleh Allah dan membawa keberkahan bagi seluruh umat.
Pembagian Zakat Fitrah Masjid Nurul Hidayah 2025
Pembagian Zakat Fitrah Masjid Nurul Hidayah 2025: Membantu Warga yang Membutuhkan Masjid Nurul Hidayah, sebagai pusat kegiatan keagamaan di lingkungan, selalu berkomitmen untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu, terutama pada bulan Ramadan. Salah satu program unggulan yang rutin dilakukan setiap tahun adalah pembagian zakat fitrah. Pada tahun 2025 ini, Masjid Nurul Hidayah kembali menggelar pembagian zakat fitrah dengan melibatkan seluruh warga dan ketua RT sebagai penghubung dalam penyaluran bantuan. Pelaksanaan Pembayaran Zakat Fitrah Sebagai bagian dari kewajiban umat Islam, zakat fitrah dibayarkan pada bulan Ramadan sebagai bentuk pembersihan diri dan kepedulian sosial. Di Masjid Nurul Hidayah, zakat fitrah dikumpulkan dalam bentuk bahan pangan, yakni beras. Setiap keluarga diharapkan menyetor zakat fitrah sebesar 3 kilogram beras. Warga dapat menyerahkan zakat fitrah mereka langsung ke masjid atau melalui ketua RT masing-masing. Pengumpulan zakat fitrah dimulai pada pertengahan Ramadan dan berlangsung hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Proses penyetoran dilakukan dengan mudah, di mana setiap ketua RT bertanggung jawab untuk mengumpulkan beras dari warganya. Ketua RT juga melakukan pendataan untuk memastikan bahwa seluruh zakat fitrah terkumpul dengan baik. Pendistribusian Zakat Fitrah ke Warga yang Membutuhkan Setelah zakat fitrah terkumpul, tim pengelola Masjid Nurul Hidayah melakukan koordinasi dengan ketua RT untuk memastikan bahwa bantuan zakat fitrah disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Ketua RT memegang peranan penting dalam menentukan siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah, berdasarkan data yang ada. Data ini mencakup keluarga miskin, janda, anak yatim, dan mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok. Pada tahun 2025 ini, Masjid Nurul Hidayah menyalurkan zakat fitrah kepada lebih dari 200 keluarga di sekitar lingkungan masjid. Pembagian dilakukan secara langsung, dengan ketua RT yang bertugas mengantar zakat fitrah ke rumah-rumah penerima. Dengan cara ini, distribusi zakat fitrah menjadi lebih efisien dan tepat sasaran. Setiap penerima zakat menerima bantuan berupa 3 kilogram beras yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Harapan dan Dampak dari Pembagian Zakat Fitrah Program zakat fitrah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban agama, tetapi juga untuk mempererat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial antarwarga. Dengan adanya pembagian zakat fitrah ini, diharapkan dapat meringankan beban ekonomi warga yang kurang mampu, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, ketika kebutuhan pangan meningkat. Selain itu, zakat fitrah juga menjadi sarana untuk meningkatkan solidaritas antarwarga, di mana setiap individu saling membantu dan mendukung dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pembagian zakat fitrah yang dilakukan oleh Masjid Nurul Hidayah pada tahun 2025 diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerima dan menciptakan keberkahan bagi seluruh umat Islam di lingkungan tersebut. Penutup Pembagian zakat fitrah di Masjid Nurul Hidayah merupakan bentuk nyata dari kepedulian sosial dan solidaritas umat Islam di lingkungan tersebut. Dengan melibatkan ketua RT sebagai penghubung antara masjid dan warga, distribusi zakat fitrah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan tepat sasaran. Semoga zakat fitrah yang disalurkan pada tahun 2025 ini dapat membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkan dan menjadi amal jariyah bagi seluruh umat Islam yang terlibat.
Pengajian Rutin Masjid Nurul Hidayah setiap ba’da isa’ rabu ke 4 Bersama Ustadz H. Ali Maksum, S.Pd.I: Mengkaji Kitab Al-Hikam
Pengajian di masjid adalah wadah utama bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat nilai-nilai spiritual. Di Masjid Nurul Hidayah, ada pengajian rutin yang sangat dinantikan jamaah, yaitu kajian Kitab Al-Hikam yang disampaikan oleh Ustadz H. Ali Maksum, S.Pd.I. Pengajian ini berlangsung setiap Rabu keempat ba’da Isya’ dan mengupas nasihat-nasihat hikmah yang mendalam dari kitab tasawuf klasik ini. Mengenal Ustadz H. Ali Maksum, S.Pd.I Ustadz H. Ali Maksum, S.Pd.I dikenal sebagai seorang ustadz yang memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat. Selain memahami ilmu fiqh, beliau memiliki wawasan mendalam dalam ilmu tasawuf yang menjadikan beliau sosok yang disegani di kalangan jamaah. Sosoknya yang lembut dan penuh hikmah dalam menyampaikan materi membuat banyak jamaah merasa nyaman dalam mendalami ajaran agama yang lebih mendalam, khususnya yang terkait dengan ilmu tasawuf. Kitab Al-Hikam: Menyibak Hikmah dalam Tasawuf Kitab Al-Hikam adalah karya monumental dari Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, seorang ulama sufi dari abad ke-13 yang sangat terkenal dalam bidang tasawuf. Kitab ini berisi kumpulan hikmah atau nasihat yang menjelaskan berbagai aspek kehidupan spiritual dalam Islam, seperti mengendalikan hawa nafsu, menggapai ridha Allah, memperkuat tawakkal, dan ikhlas dalam beramal. Al-Hikam bukan sekadar kumpulan kata-kata bijak, tetapi juga sarana bagi seorang Muslim untuk memperbaiki diri, menyelami tujuan hidup, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Di tengah masyarakat modern yang penuh dengan distraksi dan godaan material, Al-Hikam adalah panduan spiritual yang relevan bagi umat Islam untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Pengajian Rutin Rabu ke-4: Struktur dan Pembahasan Pengajian ini dimulai setiap Rabu keempat ba’da Isya’ di Masjid Nurul Hidayah. Dalam setiap pertemuan, Ustadz Ali Maksum memilih satu atau beberapa hikmah dari Kitab Al-Hikam untuk dibahas. Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana pengajian ini biasanya berlangsung: 1. Pembukaan: Mengingatkan Niat dan Pentingnya Ilmu Tasawuf Ustadz Ali Maksum sering mengingatkan jamaah untuk meluruskan niat sebelum memulai pengajian. Menurut beliau, niat yang benar adalah pondasi penting dalam menuntut ilmu. Beliau menjelaskan bahwa ilmu tasawuf, yang menjadi inti dari Kitab Al-Hikam, bukan hanya ilmu tentang teori tetapi juga tentang mempraktikkan adab dan mendekatkan diri kepada Allah. 2. Pendahuluan Kitab Al-Hikam: Mengenal Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari Untuk memahami kedalaman pesan-pesan dalam Al-Hikam, Ustadz Ali Maksum mengajak jamaah untuk mengenal latar belakang penulisnya, yaitu Syekh Ibnu Atha’illah. Syekh Ibnu Atha’illah adalah seorang ulama sufi dari madzhab Maliki yang dikenal dengan kedalaman ilmu spiritualnya. Beliau adalah murid dari Imam Abu Abbas al-Mursi, yang merupakan murid dari Syekh Abu Hasan asy-Syadzili, pendiri tarekat Syadziliyah. Mengenal latar belakang penulis memberikan konteks yang memperdalam pemahaman jamaah terhadap setiap hikmah yang disampaikan dalam kitab ini. 3. Pembahasan Hikmah Pertama: Menghadapi Kehidupan dengan Ketawakkalan Dalam hikmah-hikmah awal, Syekh Ibnu Atha’illah mengajarkan pentingnya tawakkal atau bergantung kepada Allah. Ustadz Ali Maksum sering mengupas makna tawakkal ini dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, mengajak jamaah untuk menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah sarana untuk mencapai ridha Allah. Beliau menjelaskan bahwa tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan ikhtiar. Dengan ketawakkalan, seorang Muslim akan lebih tenang dan tidak mudah terguncang oleh cobaan hidup. Dalam sesi ini, jamaah diajak untuk merefleksikan peran tawakkal dalam kehidupan mereka sehari-hari. 4. Menaklukkan Hawa Nafsu: Hikmah tentang Pengendalian Diri Syekh Ibnu Atha’illah banyak membahas pentingnya mengendalikan hawa nafsu. Dalam pengajian ini, Ustadz Ali Maksum menekankan bahwa hawa nafsu adalah musuh terbesar manusia dalam menjalani kehidupan spiritual. Beliau mengajak jamaah untuk melihat ke dalam diri dan mengidentifikasi godaan-godaan yang sering mengganggu kedekatan seseorang dengan Allah. Menurut Ustadz Ali Maksum, hawa nafsu tidak dapat dihilangkan tetapi bisa dikendalikan. Dengan latihan dan pembiasaan yang baik, seseorang dapat menaklukkan hawa nafsunya sehingga tidak tergoda untuk berbuat dosa atau melakukan hal-hal yang mendekatkannya pada maksiat. 5. Membina Keikhlasan: Hikmah tentang Ikhlas dalam Beramal Ikhlas adalah salah satu tema utama dalam Kitab Al-Hikam. Ustadz Ali Maksum menjelaskan bahwa keikhlasan adalah kunci utama dalam beribadah. Tanpa keikhlasan, ibadah seseorang hanya akan menjadi aktivitas fisik yang hampa makna. Beliau sering mengingatkan jamaah untuk selalu memperbarui niat mereka agar ibadah yang dilakukan benar-benar untuk Allah semata. Di sesi ini, Ustadz Ali Maksum juga menekankan pentingnya menghindari sifat riya’ atau pamer dalam beramal. Beliau mengajak jamaah untuk beramal secara tersembunyi sebagai salah satu cara untuk melatih keikhlasan. 6. Melatih Kesabaran: Hikmah tentang Sabar dalam Menghadapi Ujian Kitab Al-Hikam mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini tidak lepas dari berbagai cobaan. Ustadz Ali Maksum menjelaskan bahwa sabar adalah salah satu karakter utama yang harus dimiliki setiap Muslim. Dalam pandangan beliau, sabar bukan hanya berarti menahan diri dari keluh kesah, tetapi juga menerima setiap ketentuan Allah dengan lapang dada. Beliau sering mengingatkan jamaah bahwa setiap ujian yang datang adalah bentuk kasih sayang Allah dan sarana untuk meningkatkan derajat keimanan seorang hamba. Di sini, jamaah diajak untuk melihat ujian sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. 7. Hikmah tentang Kedekatan kepada Allah dan Meninggalkan Kecintaan Dunia Salah satu hikmah penting yang sering dibahas adalah mengenai kedekatan kepada Allah dan pentingnya mengurangi kecintaan terhadap dunia. Ustadz Ali Maksum menegaskan bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Beliau mengajak jamaah untuk memusatkan perhatian kepada Allah dan menjadikan ridha-Nya sebagai tujuan utama dalam hidup. Menurut beliau, kecintaan terhadap dunia sering kali membuat seseorang lupa tujuan hidupnya yang sebenarnya. Oleh karena itu, Ustadz Ali Maksum mengajak jamaah untuk menjaga hati agar tidak terlalu terpaut pada dunia dan lebih banyak berfokus pada akhirat. Menghidupkan Nilai Tasawuf di Tengah Masyarakat Pengajian Kitab Al-Hikam di Masjid Nurul Hidayah ini bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat bagi jamaah untuk meresapi nilai-nilai tasawuf dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz Ali Maksum tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga memberikan dorongan kepada jamaah untuk menerapkan ilmu yang didapat. Beberapa manfaat yang dirasakan jamaah dari pengajian ini antara lain: ing berbagi pengalaman, bertukar nasihat, dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan. Kesimpulan Pengajian rutin yang disampaikan oleh Ustadz H. Ali Maksum, S.Pd.I di Masjid Nurul Hidayah setiap Rabu keempat ba’da Isya’ merupakan sarana yang sangat bermanfaat bagi jamaah dalam memperdalam nilai-nilai tasawuf yang diajarkan dalam Kitab Al-Hikam. Kitab ini tidak hanya membahas tentang ilmu
Pengajian Rutin Masjid Nurul Hidayah setiap ahad ke 1.ba’da magrib Bersama Ustadz H. Khusnul Luthfi: Membahas Kitab Sulam Taufiq
Pengajian rutin adalah kegiatan yang sangat penting dalam menjaga keilmuan dan keimanan umat Islam, terutama di lingkungan masjid. Salah satu pengajian yang banyak diminati di kawasan Masjid Nurul Hidayah adalah pengajian yang disampaikan oleh Ustadz H. Khusnul Luthfi. Pengajian ini dilaksanakan setiap Ahad pertama ba’da Maghrib, dengan materi utama dari Kitab Sulam Taufiq, sebuah kitab fiqh klasik yang berperan sebagai panduan beragama dalam kehidupan sehari-hari. Mengenal Ustadz H. Khusnul Luthfi Ustadz H. Khusnul Luthfi dikenal luas sebagai seorang ustadz yang memiliki wawasan mendalam dalam bidang fiqh dan tasawuf. Berasal dari kalangan yang memiliki latar belakang pesantren, beliau membawa tradisi ilmu yang kuat dan penyampaian yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Sosoknya yang ramah dan cara penyampaian materi yang komunikatif membuat banyak jamaah merasa nyaman dan terinspirasi untuk belajar lebih dalam mengenai agama. Selain mengajarkan teori, Ustadz Khusnul juga dikenal dengan pendekatan aplikatifnya dalam menyampaikan materi pengajian. Dalam kajian fiqh, beliau seringkali memberikan contoh-contoh konkret yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, saat membahas topik bersuci, beliau menjelaskan cara berwudhu dan mandi besar dengan rinci serta menjawab pertanyaan-pertanyaan jamaah mengenai hal-hal yang sering dihadapi dalam praktek beragama. Kitab Sulam Taufiq: Panduan Praktis dalam Fiqh Syafi’i Kitab Sulam Taufiq adalah salah satu karya terkenal dalam literatur fiqh yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi. Kitab ini dikenal sebagai panduan ringkas namun padat yang sangat bermanfaat bagi umat Islam yang ingin memahami fiqh dalam madzhab Syafi’i. Di dalamnya, terdapat penjelasan-penjelasan dasar mengenai bersuci (thaharah), shalat, puasa, zakat, hingga adab-adab dalam muamalah atau hubungan sosial. Kitab ini disusun dengan bahasa yang sederhana, menjadikannya sangat cocok untuk diajarkan di kalangan masyarakat umum. Setiap bab disusun dengan struktur yang jelas sehingga jamaah dapat mengikuti dan memahami materi dengan mudah. Ustadz Khusnul Luthfi selalu memulai pengajian dengan menjelaskan latar belakang penulisan kitab ini dan pentingnya mempelajari fiqh secara mendalam, terutama bagi umat Islam yang ingin menjalankan agama dengan baik. Pengajian Ahad Pertama: Struktur dan Pembahasan Pengajian yang berlangsung setiap Ahad pertama ba’da Maghrib ini biasanya diawali dengan shalat Maghrib berjamaah di Masjid Nurul Hidayah. Setelah itu, Ustadz Khusnul Luthfi akan memberikan tausiyah singkat sebelum masuk ke dalam materi inti dari Kitab Sulam Taufiq. 1. Pembukaan: Menyegarkan Niat dan Motivasi Berilmu Pada awal pengajian, Ustadz Khusnul Luthfi sering menekankan pentingnya niat yang lurus dalam menuntut ilmu. Beliau mengingatkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat mulia dan memiliki tempat khusus dalam Islam. Beliau mengutip beberapa hadis yang membahas keutamaan orang yang belajar dan mengamalkan ilmunya, serta bagaimana ilmu itu akan menjadi cahaya bagi kehidupannya. 2. Pendahuluan Kitab Sulam Taufiq: Mengenal Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi Untuk memulai kajian, Ustadz Khusnul mengajak jamaah untuk memahami latar belakang penulis kitab, yaitu Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi. Beliau menjelaskan bahwa Syekh Muhammad adalah seorang ulama besar yang memiliki pemahaman mendalam dalam madzhab Syafi’i. Dengan pemahaman ini, jamaah diajak untuk lebih menghargai dan menghayati setiap penjelasan yang tertulis dalam kitab. 3. Bab Thaharah: Bersuci dari Hadas dan Najis Pembahasan pertama yang sering dibahas adalah bab thaharah atau bersuci. Thaharah adalah bab penting yang menjadi dasar sahnya ibadah seorang Muslim. Ustadz Khusnul menjelaskan cara-cara bersuci yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, serta menjawab berbagai pertanyaan jamaah terkait kondisi-kondisi khusus, seperti bagaimana bersuci ketika air terbatas atau saat dalam perjalanan. Dalam pembahasan ini, Ustadz Khusnul menekankan bahwa bersuci bukan hanya sekadar membersihkan fisik, tetapi juga merupakan simbol dari kebersihan hati dan jiwa. Beliau mengingatkan bahwa seseorang yang menjaga thaharahnya dengan baik akan lebih mudah untuk khusyuk dalam ibadah. 4. Bab Shalat: Menjaga Ibadah yang Menjadi Tiang Agama Setelah pembahasan tentang bersuci, materi dilanjutkan ke bab shalat, yang merupakan tiang agama dan wajib dilakukan setiap hari. Dalam bab ini, Ustadz Khusnul Luthfi menjelaskan tata cara shalat yang benar mulai dari niat, takbiratul ihram, bacaan-bacaan yang diwajibkan, hingga syarat-syarat sahnya shalat. Ustadz Khusnul sering mengingatkan pentingnya mengerjakan shalat dengan penuh khusyuk dan menjaga rukun-rukun serta sunnah-sunnah shalat. Beliau menekankan bahwa shalat bukan hanya gerakan fisik, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan. 5. Bab Puasa: Menahan Diri dan Membersihkan Jiwa Pembahasan berikutnya adalah mengenai puasa. Di sini, Ustadz Khusnul memberikan penjelasan tentang puasa wajib, puasa sunnah, dan berbagai kondisi yang memperbolehkan seseorang untuk tidak berpuasa. Puasa adalah ibadah yang menuntut kedisiplinan dan pengendalian diri. Dalam pengajian ini, beliau juga menjelaskan hikmah dan manfaat puasa, serta bagaimana puasa dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang. 6. Bab Zakat: Membersihkan Harta dan Menebar Kebaikan Bab zakat adalah salah satu bab penting dalam Kitab Sulam Taufiq yang diajarkan oleh Ustadz Khusnul Luthfi. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipahami oleh setiap Muslim yang mampu. Dalam bab ini, beliau menjelaskan jenis-jenis zakat, syarat wajib zakat, cara menghitung zakat, serta siapa saja yang berhak menerima zakat. Ustadz Khusnul mengingatkan bahwa zakat adalah bentuk kepedulian sosial dan cara untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain. Zakat juga merupakan sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan dan menebar kebaikan di tengah-tengah masyarakat. 7. Fiqh Muamalah dan Akhlak Bagian terakhir dari pengajian ini sering kali membahas tentang muamalah atau hubungan sosial serta akhlak. Dalam bab ini, Ustadz Khusnul menjelaskan bagaimana Islam mengatur hubungan antarmanusia, baik dalam hal bisnis, adab bertetangga, maupun interaksi sosial lainnya. Pembahasan mengenai akhlak juga menjadi topik yang sangat diminati. Ustadz Khusnul sering menekankan pentingnya berakhlak mulia dan menjaga etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Menurut beliau, akhlak yang baik adalah cerminan dari pemahaman agama yang mendalam, dan akhlak yang baik akan menjadikan seseorang dicintai oleh Allah dan manusia. Manfaat Pengajian Kitab Sulam Taufiq Pengajian rutin ini memiliki manfaat besar bagi jamaah. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan antara lain: Kesimpulan Pengajian Ahad pertama ba’da Maghrib di Masjid Nurul Hidayah bersama Ustadz H. Khusnul Luthfi merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Melalui kajian Kitab Sulam Taufiq, jamaah diajak untuk memahami fiqh dan
Acara Pengajian setiap Ahad ke 4 Bada Maghrib di Masjid Nurul Hidayah Taman Sidorejo Bersama Ustadz Khamdani
Taman Sidorejo, [Tanggal] – Masjid Nurul Hidayah yang terletak di Perumahan Taman Sidorejo telah sukses menggelar acara pengajian bada maghrib yang sangat dinantikan. Acara ini dihadiri oleh ratusan jamaah dan menghadirkan Ustadz Khamdani sebagai pembicara. Pengajian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama, meningkatkan keimanan, serta mempererat silaturahmi antarwarga. Latar Belakang Acara Pengajian bada maghrib di Masjid Nurul Hidayah merupakan bagian dari program rutin yang diadakan untuk memberikan wawasan dan bimbingan kepada masyarakat. Dalam suasana yang penuh kehangatan, acara ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat serta mengajak jamaah untuk lebih aktif dalam kegiatan masjid. Ustadz Khamdani, seorang penceramah yang dikenal luas dengan gaya penyampaian yang menarik, dipilih sebagai narasumber karena pengalamannya dalam berdakwah. Tujuan Pengajian Acara ini memiliki beberapa tujuan penting, antara lain: Persiapan Acara Persiapan untuk acara ini dimulai beberapa minggu sebelumnya. Pengurus masjid melakukan berbagai persiapan yang melibatkan banyak pihak. Rapat diadakan untuk membahas semua aspek acara, mulai dari pengaturan tempat, konsumsi, hingga promosi. Pengaturan Tempat Pengurus masjid menyiapkan ruangan dengan baik agar jamaah dapat duduk nyaman selama acara berlangsung. Karpet bersih digelar di seluruh area masjid, dan tempat duduk diatur sedemikian rupa agar semua jamaah bisa melihat dan mendengar dengan jelas. Promosi Acara Untuk memastikan kehadiran jamaah, pengurus masjid memanfaatkan berbagai saluran informasi. Poster-poster informatif dipasang di area sekitar masjid dan pengumuman dilakukan saat sholat berjamaah. Melalui media sosial, informasi tentang tema pengajian dan profil Ustadz Khamdani juga disebarkan untuk menjangkau lebih banyak orang. Suasana Acara Acara dimulai setelah pelaksanaan sholat maghrib berjamaah. Jamaah terlihat sangat antusias, memenuhi hampir seluruh area masjid. Suara adzan yang berkumandang menambah suasana khusyuk dan damai. Setelah sholat, Ustadz Khamdani menyampaikan sambutan dan mengapresiasi kehadiran jamaah. Penerimaan Jamaah Kehadiran jamaah yang ramai menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mendalami ilmu agama. Di antara jamaah, terlihat anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang ingin belajar dan mendapatkan nasihat. Suasana di dalam masjid terasa akrab dan hangat, menciptakan nuansa kebersamaan yang kuat. Pembicaraan Ustadz Khamdani Ustadz Khamdani membuka pengajiannya dengan ucapan syukur kepada Allah SWT dan menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk berdialog dengan jamaah. Beliau mengangkat tema yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu “Menemukan Ketentraman Dalam Ibadah”. Penjelasan Materi Dalam ceramahnya, Ustadz Khamdani menjelaskan bahwa ketentraman jiwa dapat diperoleh melalui kedekatan dengan Allah dan pelaksanaan ibadah yang ikhlas. “Ibadah adalah cara kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan itu adalah sumber ketentraman yang sesungguhnya,” ungkapnya. Beliau menjelaskan tentang pentingnya sholat sebagai tiang agama. “Sholat maghrib adalah salah satu waktu yang penuh berkah. Di waktu ini, kita diajak untuk merenungkan hari yang telah berlalu dan bersyukur atas segala nikmat,” tambahnya. Interaksi dengan Jamaah Setelah pemaparan materi, Ustadz Khamdani membuka sesi tanya jawab. Banyak jamaah yang antusias mengajukan berbagai pertanyaan. Beliau menjawab dengan sabar dan memberikan penjelasan yang mendalam, sehingga jamaah merasa puas dengan jawaban yang diberikan. Salah satu jamaah, Bapak Joko, menanyakan tentang cara menjaga konsistensi dalam beribadah setelah mengikuti pengajian. Ustadz Khamdani menjelaskan bahwa niat yang tulus dan dukungan dari lingkungan sangat penting. “Kita perlu saling mendukung satu sama lain agar tetap istiqamah,” jelasnya. Kesaksian Jamaah Setelah acara, banyak jamaah yang memberikan kesan positif mengenai pengajian ini. Ibu Rina, seorang warga, mengungkapkan, “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuat saya lebih bersemangat dalam beribadah.” Bapak Hasan, seorang pemuda, juga merasa senang dapat mengikuti acara ini. “Ustadz Khamdani menyampaikan pesan-pesan yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Saya merasa lebih dekat dengan Allah setelah mengikuti pengajian ini,” ujarnya. Kegiatan Penutup Acara pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Khamdani. Jamaah berdoa agar ilmu yang didapat dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah doa, pengurus masjid menyediakan makanan ringan untuk jamaah sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran mereka. Harapan ke Depan Dengan keberhasilan acara pengajian ini, pengurus Masjid Nurul Hidayah berharap dapat terus mengadakan pengajian dengan pembicara-pembicara inspiratif di masa mendatang. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kegiatan di masjid agar lebih banyak warga yang dapat terlibat dan mendapatkan manfaat. Rencana Kegiatan Selanjutnya Pengurus masjid sedang merencanakan berbagai kegiatan lainnya, seperti seminar, pelatihan keterampilan, dan kegiatan sosial. Semua kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat secara lebih luas dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat bagi semua. Penutup Acara pengajian bada maghrib di Masjid Nurul Hidayah bersama Ustadz Khamdani merupakan momen berharga bagi jamaah dan pengurus masjid. Melalui acara ini, terjalin ikatan yang lebih kuat di antara warga, serta pengetahuan yang lebih dalam mengenai agama. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati setiap langkah kita dalam menuntut ilmu dan beribadah. Dengan demikian, mari kita dukung setiap upaya untuk menjadikan masjid sebagai tempat yang hidup dan bermanfaat bagi semua. Semoga ilmu yang diperoleh dari acara ini dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berita ini memberikan gambaran jelas tentang suasana dan manfaat dari acara pengajian yang telah berlangsung, diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa di Masjid Nurul Hidayah.
Pengumuman Pengajian Ahad Pagi di Masjid Nurul Hidayah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan penuh rasa syukur, kami mengundang seluruh jamaah Masjid Nurul Hidayah dan masyarakat sekitar untuk hadir dalam acara Pengajian Ahad Pagi yang akan disampaikan oleh Ustadz Bukhari, Lc. Kegiatan ini insya Allah akan dilaksanakan pada: 📅 Hari/Tanggal: Minggu⏰ Waktu: Setelah Shalat Subuh📍 Tempat: Masjid Nurul Hidayah Pengajian ini bertujuan untuk menambah wawasan keislaman, meningkatkan keimanan, dan mempererat silaturahmi antar jamaah. Dengan menghadiri majelis ilmu, kita berharap dapat lebih memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan Majelis Ilmu Menghadiri majelis ilmu memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim) Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan menuntut ilmu. Melalui majelis ilmu, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah dan berusaha mendapatkan ridha-Nya. Dalil Tentang Majelis Ilmu Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11) Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa menuntut ilmu adalah salah satu jalan untuk meningkatkan derajat di sisi Allah. Dengan menghadiri majelis ilmu, kita berusaha memenuhi panggilan Allah untuk menuntut ilmu dan mendapatkan berkah-Nya. Informasi Tambahan Kami mengajak seluruh jamaah untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan hadir tepat waktu, membawa buku catatan, serta menjaga adab selama mengikuti pengajian. Bagi jamaah yang ingin bertanya seputar materi yang disampaikan, akan disediakan sesi tanya jawab bersama Ustadz Bukhari, Lc. di akhir pengajian. Penutup Semoga dengan kehadiran kita di majelis ilmu ini, Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Mari kita jadikan pengajian ini sebagai sarana untuk memperkuat iman dan amal kita. Demikian pengumuman ini kami sampaikan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pengumuman Penerimaan Hewan Qurban di Masjid Nurul Hidayah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan penuh rasa syukur dan semangat menyambut Hari Raya Idul Adha, kami mengundang seluruh jamaah Masjid Nurul Hidayah dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam ibadah qurban. Panitia takmir Masjid Nurul Hidayah membuka penerimaan hewan qurban berupa kambing, domba, dan sapi. Bagi yang ingin berqurban, kami siap menerima dan menyalurkan hewan qurban agar bisa bermanfaat bagi umat, terutama bagi saudara-saudara yang membutuhkan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW: “Tidak ada amalan yang dikerjakan manusia pada hari raya qurban yang lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan qurban.” (HR. Tirmidzi) Hadits ini menegaskan bahwa ibadah qurban adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT dan dianjurkan bagi mereka yang mampu. Ketentuan Hewan Qurban “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah” (QS. Al-Kautsar: 2) Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa berqurban sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mekanisme Penyerahan Hewan Qurban Penyaluran Daging Qurban Panitia Masjid Nurul Hidayah akan menyalurkan daging qurban kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya fakir miskin dan keluarga yang berhak di sekitar masjid. Dengan demikian, kebahagiaan Idul Adha bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: “Hari raya Idul Adha adalah hari untuk makan, minum, dan mengingat Allah.” (HR. Abu Dawud) Manfaat Berqurban Berqurban bukan hanya ibadah yang dicintai Allah SWT, tetapi juga wujud kepedulian kita kepada sesama. Melalui qurban, kita diajarkan untuk saling berbagi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Informasi Tambahan Bagi jamaah yang ingin berpartisipasi dalam qurban atau membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai teknis penyerahan dan pengelolaan hewan qurban di Masjid Nurul Hidayah, dapat langsung menghubungi panitia qurban di masjid atau melalui kontak resmi yang telah kami sediakan. Penutup Demikian pengumuman ini kami sampaikan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan qurban ini sebagai amal yang penuh keberkahan. Mari kita sambut Hari Raya Idul Adha dengan semangat berbagi dan ketaatan kepada Allah SWT. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh