Masjid Nurul Hidayah

Sejarah Masjid Nurul Hidayah di Perumahan Taman Sidorejo

Pendahuluan

Perumahan Taman Sidorejo, sebuah perumahan dengan penduduk yang mayoritas Muslim, terletak di wilayah yang cukup strategis, dikelilingi oleh berbagai fasilitas umum. Namun, sejak awal pendiriannya, perumahan ini belum memiliki masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan besar akan tempat ibadah yang dapat digunakan secara rutin oleh warga sekitar, terutama untuk shalat berjamaah, kegiatan kajian, dan pendidikan agama bagi anak-anak. Dari sinilah semangat warga untuk membangun Masjid Nurul Hidayah lahir, yang menjadi ikon sekaligus pusat aktivitas spiritual bagi komunitas setempat.

1. Latar Belakang Pendirian Masjid Nurul Hidayah

Pada awal berdirinya Perumahan Taman Sidorejo, warga Muslim yang ingin menjalankan shalat berjamaah atau mengikuti kajian agama harus menempuh jarak yang cukup jauh ke masjid di perumahan atau wilayah sekitar. Hal ini sering kali menjadi kendala, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia, atau mereka yang memiliki mobilitas terbatas. Seiring waktu, jumlah warga yang semakin bertambah serta semakin aktifnya kehidupan sosial di Taman Sidorejo menambah urgensi untuk memiliki masjid sendiri di dalam kompleks perumahan. Dalam pertemuan warga yang digagas oleh beberapa tokoh masyarakat, tercetus ide untuk mendirikan sebuah masjid yang representatif dan bisa menampung kegiatan keagamaan warga.

2. Proses Pengumpulan Dana dan Pendirian Masjid

Setelah disepakati, warga kemudian menginisiasi pengumpulan dana melalui beberapa mekanisme. Mulai dari sumbangan bulanan, acara penggalangan dana, hingga infaq dan sedekah dari warga sekitar. Tak hanya dalam bentuk uang, beberapa warga juga menyumbangkan material bangunan dan bahkan tenaga untuk membantu pembangunan masjid. Proses ini menjadi contoh nyata semangat gotong royong warga, yang ingin agar Masjid Nurul Hidayah segera berdiri.

Pembangunan masjid dimulai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat serta warga perumahan. Tahap demi tahap pembangunan masjid pun berjalan, mulai dari pembangunan pondasi, struktur bangunan, hingga penyelesaian akhir seperti pemasangan kubah, pengerjaan interior, dan fasilitas pendukung. Setelah beberapa bulan pengerjaan, Masjid Nurul Hidayah akhirnya diresmikan dan siap digunakan.

3. Arsitektur dan Desain Masjid

Masjid Nurul Hidayah memiliki desain yang sederhana namun elegan. Dengan kapasitas yang cukup untuk menampung ratusan jamaah, masjid ini memiliki ruang utama yang luas untuk shalat, dilengkapi dengan ventilasi yang baik sehingga nyaman digunakan. Desain masjid mengutamakan konsep ramah lingkungan dengan ventilasi alami dan pencahayaan yang cukup dari sinar matahari. Pada bagian depan masjid terdapat halaman kecil yang juga sering digunakan untuk kegiatan sosial. Warna dominan putih dan hijau memberikan kesan bersih dan damai, sehingga membuat jamaah merasa tenang saat beribadah.

4. Perkembangan dan Perluasan Masjid

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Perumahan Taman Sidorejo, Masjid Nurul Hidayah terus berkembang. Pada tahun-tahun awal, masjid sering kali penuh saat waktu shalat berjamaah, terutama pada shalat Jumat dan bulan Ramadhan. Oleh karena itu, pengurus masjid dan warga setempat sepakat untuk memperluas bangunan masjid, menambah tempat wudhu, dan memperbaiki beberapa fasilitas pendukung seperti toilet dan aula serbaguna.

Tak hanya dalam segi fisik, kegiatan yang diselenggarakan di masjid juga semakin beragam. Masjid Nurul Hidayah kemudian menjadi tempat diadakannya acara-acara keagamaan seperti pengajian rutin, majelis taklim, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mengundang partisipasi aktif warga.

5. Kegiatan Keagamaan di Masjid Nurul Hidayah

Masjid Nurul Hidayah menjadi pusat kegiatan keagamaan yang sangat dinamis. Beberapa kegiatan rutin yang diadakan antara lain:

  • Shalat Berjamaah: Shalat lima waktu di masjid selalu diikuti oleh banyak jamaah, terutama saat Subuh dan Maghrib. Kehadiran jamaah yang cukup ramai menambah keakraban antarwarga dan memperkuat persaudaraan.
  • Shalat Jumat: Setiap Jumat, masjid ini dipenuhi oleh jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari warga sekitar hingga pengunjung dari luar perumahan.
  • Pengajian Rutin: Masjid mengadakan pengajian rutin setiap minggu yang membahas berbagai topik agama dan kehidupan sehari-hari. Pengajian ini dihadiri oleh berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
  • Kegiatan Ramadhan: Saat bulan Ramadhan, kegiatan di masjid semakin meriah. Mulai dari buka puasa bersama, tarawih berjamaah, hingga acara sahur bersama untuk mempererat silaturahmi. Di akhir Ramadhan, masjid juga menjadi pusat distribusi zakat fitrah yang dikelola langsung oleh pengurus masjid.

6. Pendidikan Agama untuk Anak-anak

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Nurul Hidayah juga menjadi pusat pendidikan agama bagi anak-anak di Perumahan Taman Sidorejo. Setiap sore, anak-anak mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), di mana mereka belajar membaca Al-Quran, menghafal doa-doa harian, serta memahami nilai-nilai agama. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para orang tua yang merasa terbantu dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak mereka.

7. Peran Sosial Masjid Nurul Hidayah

Masjid Nurul Hidayah tidak hanya menjadi pusat ibadah, namun juga pusat kegiatan sosial. Beberapa program sosial yang dijalankan oleh masjid antara lain:

  • Pembagian Zakat dan Infaq: Setiap bulan, masjid mengelola dana zakat dan infaq dari jamaah yang kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan, baik dalam bentuk sembako maupun bantuan finansial.
  • Santunan Anak Yatim: Pada hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, masjid memberikan santunan kepada anak yatim di sekitar Perumahan Taman Sidorejo.
  • Bantuan untuk Korban Bencana: Ketika terjadi bencana alam, pengurus masjid sering mengadakan penggalangan dana untuk membantu para korban, baik di dalam maupun luar daerah.

8. Struktur Organisasi dan Manajemen Masjid

Untuk menjaga kelancaran kegiatan, Masjid Nurul Hidayah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa divisi. Pengurus masjid bekerja secara sukarela, dan mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga ibu-ibu majelis taklim. Manajemen masjid secara berkala mengadakan rapat untuk membahas program kerja dan menyusun rencana kegiatan ke depan, serta mencari solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi.

9. Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun berkembang dengan baik, Masjid Nurul Hidayah menghadapi tantangan seperti kebutuhan dana untuk pemeliharaan dan renovasi bangunan, terutama karena banyaknya jamaah yang hadir setiap hari. Tantangan lainnya adalah bagaimana terus menjaga keterlibatan generasi muda agar tetap aktif di masjid dan tidak tergerus oleh arus modernisasi. Namun, dengan semangat kebersamaan yang telah terjalin, warga optimis bahwa Masjid Nurul Hidayah akan terus tumbuh dan berperan sebagai pusat keagamaan dan sosial bagi masyarakat Perumahan Taman Sidorejo.

Kesimpulan

Masjid Nurul Hidayah adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan warga Perumahan Taman Sidorejo dalam memenuhi kebutuhan akan tempat ibadah. Dari awalnya sebuah bangunan sederhana, kini masjid ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang sangat dinamis dan ramai diikuti oleh warga. Kehadiran Masjid Nurul Hidayah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan spiritual, tetapi juga sebagai tempat pendidikan dan kegiatan sosial, menjadikannya sebagai salah satu elemen vital dalam kehidupan masyarakat Taman Sidorejo. Semoga masjid ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh jamaahnya.

MASJID NURUL HIDAYAH

ALAMAT

Perum taman sidorejo blok - i no 28.desa sidorejo kc - krian .sidoarjo.

TELEPON

085 731 768 513

EMAIL

nurulhidayahtakmirmasjid@gmail.com

DIREKTORI HALAMAN

UPDATE MASJID NURUL HIDAYAH